A.PENGERTIAN MOTIVASI
Istilah dalam Pengertian
Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation. Namun
perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu
yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong
seseorang dalam melakukan sesuatu. Secara ringkas, Pengertian Motivasi
dapat diartikan sebagai tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya yang
menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan
atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif.
Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada
diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga
mendorong individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan
karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.
1. Teori Motivasi Kebutuhan ( menurut Abraham Maslow)
Teori motivasi yang
paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milikAbraham Maslow. Ia
membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki
dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan
kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik
dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan
persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan
aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri
sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam
urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai
kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan
aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua
tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi
secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi
secara eksternal. (Maslow. (Inggris)A. Motivation and Personality.
New york Harper & Row, 1954, hal. 57-67.)
Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya)
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi
dengan orang lain, diterima, memiliki)
Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan
keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan
kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang
lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu
dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan
dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya
ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus
bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
Prinsip pikiran Abraham Maslow berangkat dari
kebutuhan manusia yang disusun secara hierarki dari kebutuhan fisiologis sampai
kebutuhan pemenuhan diri. Abraham maslow menekankan prilaku manusia
disebabkan oleh motivasi tertentu yang bergerak secara sistematis demi sebuah
“grows need” atau pemuasan kebutuhan.
.
2. Teori achievement Mc Clelland

Need for achievement (kebutuhan akan prestasi
dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk
berhasil.)
Need for afiliation keinginan untuk menjalin suatu
hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab (kebutuhan akan hubungan
sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
Need for Power kebutuhan untuk membuat individu lain
berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya
(dorongan untuk mengatur)
3. Teori Clayton Alderfer
Clayton Alderfer
mengenengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan
keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).
Teori ini sedikit berbeda dengan teori Maslow. Disini Alfeder mengemukakan
bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka
manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari
waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar